Netrilis
Hampir tidak ada perbedaan kualitas antara yang diupload oleh Artist vs. yang live di music platforms, karena Netrilis mendistribusikan audio sesuai dengan file yang diupload melalui form submission. Jika terjadi perbedaan kualitas audio, hal tersebut karena beberapa faktor;1. Auto-convert oleh masing-masing platforms
Masing-masing Music Platforms memiliki spesifikasi format audio yang berbeda. Dimana mulai dari FLAC atau WAV (high-quality) kemudian akan auto-convert ke sistem mereka masing-masing, misalnya di; iTunes: AAC & AIFF, Deezer: MP3 & Flac, Tidal: WAV & Flac, Spotify: AAC & MP3, dan lain-lain.2. Normalization penyesuaian standar loudness
Music platforms akan menyesuaikan loudness audio dengan cara decrease/increased secara auto dengan standard yang berbeda-beda, misalnya; Spotify: -14 LUFS, Apple Music: -16 LUFS , Amazon Music: -9 s/d -13 LUFS, YouTube Music: -13 s/d -15 LUFS, Deezer: -14 s/d -16 LUFS, dll.3. Kualitas audio dapat bergantung pada koneksi internet
Music platforms menyediakan berbagai pilihan kualitas audio adalah untuk membuat proses download dan streaming lebih cepat - agar musik dapat segera didengar sebanding dengan koneksi internet yang digunakan oleh pendengar.
4. High-quality audio tersedia di versi premium
Setelah musik tersedia di Music Platforms, aplikasinya akan otomatis menyediakan berbagai kualitas sesuai tipe pendengarnya. Misalnya di Spotify;
- Low: 24kbit/s
- Normal: 96kbit/s
- High: 160kbit/s
- Very high: 320kbit/s
pada Spotify yang free version, hanya terdapat kualitas audio minimal, yaitu mulai dari 24kbit/s sampai dengan maksimal 160kbit/s. Sedang untuk premium version, dapat dilakukan pengaturan hingga very high quality.